Bismillahirrahmanirrahim...
Pada
kesempatan kali ini, saya akan beropini mengenai satu pepatah, yaitu “Buah
terjatuh tidak jauh dari pohonnya”. Biasanya, pepatah tersebut diartikan bahwa
seorang anak tidak akan jauh berbeda dari orang tuanya. Namun, apakah memang
benar seperti itu?
Jika
kita menganalisa dengan baik pepatah tersebut, kita akan menemukan kata – kata yang
ambigu. Kata – kata tersebut ialah “Buah terjatuh”. Dalam pepatah tersebut,
tidak dijelaskan kenapa atau apa yang membuat buah tersebut jatuh. Jika kita
kaitkan dengan pengartian yang selama ini beredar di masyarakat, mungkin alasan
buah tersebut terjatuh adalah dikarenakan buah tersebut telah masak, dan jatuh
secara alami. Namun, bukankah penyebab buah terjatuh bukan hanya karena buah
tersebut masak? Sebagai contoh, bisa saja buah tersebut terjatuh karena ada
anak yang melemparinya dengan batu. Jika seperti itu, bukankah seharusnya makna
pepatah akan berubah? Jika buah yang jatuh karena masak kita jadikan analogi
bahwa seorang anak telah mendapatkan “semua yang dimiliki” oleh orang tuanya,
sehingga anak tersebut akan memiliki sifat dan sikap yang tidak jauh dari orang
tuanya, maka buah yang terjatuh karena faktor lain dapat kita artikan bahwa
seorang anak lebih cenderung dipengaruhi oleh lingkungan daripada oleh orang
tuanya sendiri, sehingga sifat dan sikap anak tersebut pun akan berbeda dengan
sifat dan sikap yang dimiliki oleh orang tuanya. Hal inilah yang cenderung
diabaikan oleh masyarakat. Masyarakat selalu beranggapan bahwa setiap anak
pasti mewarisi sifat dan sikap orang tuanya. Mungkin setiap anak memang
mewarisi sifat dan sikap orang tuanya, namun bukan berarti sifat dan sikap
tersebut akan cenderung terlihat. Perlu diingat bahwa sifat dan sikap seseorang
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan dan faktor lingkungan. Jika
orang tua memperkuat faktor keturunan dengan mendidik secara langsung, seorang
anak tidak akan jauh berbeda dengan orang tuanya. Tetapi jika orang tua tidak
mendidik secara langsung, maka seorang anak akan cenderung mengikuti lingkungan
yang menyebabkan kemungkinan adanya perbedaan sifat dan sikap dari orang
tuanya. Hal inilah yang sekarang banyak terjadi. Orang tua lebih memilih
memberikan pendidikan secara tidak langsung, yaitu dengan menyerahkan sepenuhnya
masalah pendidikan terhadap sekolah. Padahal seharusnya, orang tua harus dapat
menyeimbangkan kedua hal tersebut. Menyeimbangkan antara pendidikan secara
langsung dan pendidikan secara tidak langsung.
Jadi,
kesimpulannya adalah, jika ada seorang anak yang memiliki sifat dan sikap yang
berbeda dengan orang tuanya, hal itu dikarenakan cara orang tua dalam
memberikan pendidikan. Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang
lebihnya saya mohon maaf.
0 Response to "Buah terjatuh tidak jauh dari pohonnya?"
Posting Komentar